Macam-macam Metode KBM
Filsafat
pendidikan mengambil peranan didalamnya, kurikulum itu mendefinisikan hal yang
baru dan hal yang lama karena kurikulum ialah suatu system kerja yang di buat
oleh pemerintah dengan tiem –tiem yang handal guna melakukan kegiatan mengajar
mulai tahapan rendah hingga tahapan tinggi yang telah di tentukan dengan penuh
perhitungan dan pertimbangan, sehingga menghasilkan kurikulum yang benar – benar
berkualitas dan berkuan titas.
Metode Role Playing
- Metode Role Playing adalah suatu cara penguasaan bahan-bahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa. Pengembangan imajinasi dan penghayatan dilakukan siswa dengan memerankannya sebagai tokoh hidup atau benda mati
Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving)
Metode pemecahan masalah (problem
solving) adalah penggunaan metode dalam kegiatan pembelajaran dengan jalan
melatih siswa menghadapi berbagai masalah baik itu masalah pribadi atau
perorangan maupun masalah kelompok untuk dipecahkan sendiri atau secara bersama
– sama .
Adapun
keunggulan metode problem solving sebagai berikut:
- Melatih siswa untuk mendesain suatu penemuan.
- Berpikir dan bertindak kreatif.
- Memecahkan masalah yang dihadapi secara realistis
- Mengidentifikasi dan melakukan penyelidikan.
- Menafsirkan dan mengevaluasi hasil pengamatan.
- Merangsang perkembangan kemajuan berfikir siswa untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan tepat.
- Dapat membuat pendidikan sekolah lebih relevan dengan kehidupan, khususnya dunia kerja.
Kelemahan
metode problem solving sebagai berikut:
- Beberapa pokok bahasan sangat sulit untuk menerapkan metode ini. Misal terbatasnya alat-alat laboratorium menyulitkan siswa untuk melihat dan mengamati serta akhirnya dapat menyimpulkan kejadian atau konsep tersebut.
- Memerlukan alokasi waktu yang lebih panjang dibandingkan dengan metode pembelajaran yang lain.
Pembelajaran Berdasarkan Masalah
Problem
Based Instruction (PBI) memusatkan pada masalah kehidupannya yang bermakna bagi
siswa, peran guru menyajikan masalah, mengajukan pertanyaan dan memfasilitasi penyelidikan
dan dialog.
Langkah-langkah:
- Guru menjelaskan tujuan pembelajaran. Menjelaskan logistik yang dibutuhkan. Memotivasi siswa terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah yang dipilih.
- Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut (menetapkan topik, tugas, jadwal, dll.)
- Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah, pengumpulan data, hipotesis, pemecahan masalah.
- Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan dan membantu mereka berbagi tugas dengan temannya.
- Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan.
Kelebihan:
- Siswa dilibatkan pada kegiatan belajar sehingga pengetahuannya benar-benar diserapnya dengan baik.
- Dilatih untuk dapat bekerjasama dengan siswa lain.
- Dapat memperoleh dari berbagai sumber.
Kekurangan:
- Untuk siswa yang malas tujuan dari metode tersebut tidak dapat tercapai.
- Membutuhkan banyak waktu dan dana.
- Tidak semua mata pelajaran dapat diterapkan dengan metode ini
Cooperative Script
Skrip
kooperatif adalah metode belajar dimana siswa bekerja berpasangan dan secara
lisan mengikhtisarkan bagian-bagian dari materi yang dipelajari.
Langkah-langkah:
- Guru membagi siswa untuk berpasangan.
- Guru membagikan wacana / materi tiap siswa untuk dibaca dan membuat ringkasan.
- Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar.
- Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin, dengan memasukkan ide-ide pokok dalam ringkasannya. Sementara pendengar menyimak / mengoreksi / menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap dan membantu mengingat / menghapal ide-ide pokok dengan menghubungkan materi sebelumnya atau dengan materi lainnya.
- Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya, serta lakukan seperti di atas.
- Kesimpulan guru.
- Penutup.
Kelebihan:
- Melatih pendengaran, ketelitian / kecermatan,
- Setiap siswa mendapat peran,
- Melatih mengungkapkan kesalahan orang lain dengan lisan.
Kekurangan:
- Hanya digunakan untuk mata pelajaran tertentu
- Hanya dilakukan dua orang (tidak melibatkan seluruh kelas sehingga koreksi hanya sebatas pada dua orang tersebut).
Picture and Picture
Picture and Picture adalah suatu
metode belajar yang menggunakan gambar dan dipasangkan / diurutkan menjadi
urutan logis.
langkah-langkah:
1.
Guru
menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai,Menyajikan materi sebagai pengantar,
2.
Guru
menunjukkan / memperlihatkan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi,Guru menunjuk
/ memanggil siswa secara bergantian memasang / mengurutkan gambar-gambar
menjadi urutan yang logis,
3.
Guru
menanyakan alas an / dasar pemikiran urutan gambar tersebut,
4. Dari alasan / urutan gambar tersebut
guru memulai menanamkan konsep / materi sesuai dengan kompetensi yang ingin
dicapai,
Kesimpulan / rangkuman.
Kesimpulan / rangkuman.
Kebaikan:
1. Guru lebih mengetahui kemampuan masing-masing siswa,
2. Melatih berpikir logis dan sistematis.
1. Guru lebih mengetahui kemampuan masing-masing siswa,
2. Melatih berpikir logis dan sistematis.
Kekurangan:Memakan
banyak waktu. Banyak siswa yang pasif.
Numbered Heads Together
Numbered
Heads Together adalah suatu metode belajar dimana setiap siswa diberi nomor
kemudian dibuat suatu kelompok kemudian secara acak guru memanggil nomor dari siswa.
langkah-langkah:
- Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor,
- Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya,
- Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat mengerjakannya,
- Guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerjasama mereka,
- Tanggapan dari teman yang lain, kemudian guru menunjuk nomor yang lain,
Kelebihan:
- Setiap siswa menjadi siap semua,
- Dapat melakukan diskusi dengan sungguh-sungguh,
- Siswa yang pandai dapat mengajari siswa yang kurang pandai.
Kelemahan:
- Kemungkinan nomor yang dipanggil, dipanggil lagi oleh guru,
- Tidak semua anggota kelompok dipanggil oleh guru.
Metode Investigasi Kelompok (Group Investigation)
Paling sulit untuk dilaksanakan dalam pembelajaran
kooperatif. Metode ini melibatkan siswa sejak perencanaan, baik dalam
menentukan topik maupun cara untuk mempelajarinya melalui investigasi.
Metode ini menuntut para siswa untuk
memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupun dalam ketrampilan
proses kelompok (group process skills). Para guru yang menggunakan metode
investigasi kelompok umumnya membagi kelas menjadi beberapa kelompok yang
beranggotakan 5 hingga 6 siswa dengan karakteristik yang heterogen. Pembagian
kelompok dapat juga didasarkan atas kesenangan berteman atau kesamaan minat
terhadap suatu topik tertentu.
para siswa memilih topik yang ingin
dipelajari, mengikuti investigasi mendalam terhadap berbagai subtopik yang
telah dipilih, kemudian menyiapkan dan menyajikan suatu laporan di depan kelas
secara keseluruhan. Adapun deskripsi mengenai langkah-langkah metode
investigasi kelompok dapat dikemukakan sebagai berikut:
a. Seleksi Topic
mahasiswa memilih berbagai subtopik
dalam suatu wilayah masalah umum yang biasanya digambarkan lebih dahulu oleh
guru, Para siswa selanjutnya diorganisasikan menjadi kelompok-kelompok yang
berorientasi pada tugas (task oriented groups) yang beranggotakan 2 hingga 6
orang. Komposisi kelompok heterogen baik dalam jenis kelamin, etnik maupun
kemampuan akademik.
b.
Merencanakan Kerjasama
Para
siswa beserta guru merencanakan berbagai prosedur belajar khusus, tugas dan
tujuan umum yang konsisten dengan berbagai topik dan subtopik yang telah
dipilih dari langkah a) di atas.
c. Suatu Rencana Kemajuan
Parasiswa melaksanakan rencana yang
telah dirumuskan pada langkah b). Pembelajaran harus melibatkan berbagai aktivitas
dan ketrampilan dengan variasi yang luas dan mendorong para siswa untuk
menggunakan berbagai sumber baik yang terdapat di dalam maupun di luar sekolah.
Guru secara terus-menerus mengikuti kemajuan tiap kelompok dan memberikan
bantuan jika diperlukan.
d.
Analisis dan Sintesis
Parasiswa
menganalisis dan mensintesis berbagai informasi yang diperoleh pada langkah c)
dan merencanakan agar dapat diringkaskan dalam suatu penyajian yang menarik di
depan kelas.
e.
Penyajian Hasil Akhir
Semua
kelompok menyajikan suatu presentasi yang menarik dari berbagai topik yang
telah dipelajari agar semua siswa dalam kelas saling terlibat dan mencapai
suatu perspektif yang luas mengenai topik tersebut. Presentasi kelompok
dikoordinir oleh guru.
f.
Evaluasi
Guru
beserta siswa melakukan evaluasi mengenai kontribusi tiap kelompok terhadap
pekerjaan kelas sebagai suatu keseluruhan. Evaluasi dapat mencakup tiap siswa
secara individu atau kelompok, atau keduanya.
“Midel not”
DAFTAR PUSTAKA
·
Martanis Yamin ,M. Pd, Strategi
Pembelajaran Berbasis Kompetensi, Gedung Persada, Jakarta 2007.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar