KLASIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN
Media pembelajaran banyak sekali jenis dan macamnya. Mulai dari yang paling
sederhana dan murah sampai media yang paling canggih dan mahal harganya. Ada
media yang dapat dibuat oleh guru sendiri dan ada media yang diproduksi pabrik.
Ada media yang sudah tersedia di lingkungan yang langsung dapat kita
manfaatkan, ada pula media yang secara khusus sengaja dirancang untuk
keperluan pembelajaran. Meskipun media banyak ragamnya, namun kenyataannya
tidak banyak jenis media yang biasa digunakan oleh guru di sekolah.
Beberapa media yang paling akrab dan hampir semua sekolah memanfaatkan
adalah media cetak (buku) dan papan tulis. Selain itu, banyak juga sekolah yang
telah memanfaatkan jenis media lain seperti gambar, model, overhead projektor
(OHP) dan obyek‑obyek nyata. Sedangkan media lain seperti kaset audio, video,
VCD, slide (film bingkai), serta program pembelajaran komputer masih jarang
digunakan meskipun sebenamya sudah tidak asing lagi bagi sebagian besar guru.
Meskipun demikian, sebagai seorang guru alangkah baiknya Anda mengenal beberapa
jenis media pembelajaran tersebut. Hal ini dimaksudkan agar mendorong kita
untuk mengadakan dan memanfaatkan media tersebut dalam kegiatan pembelajaran di
kelas.
Ada berbagai cara dan sudut pandang untuk menggolongkan jenis media. Rudy
Bretz (1971), misalnya, mengidentifikasi jenis‑jenis media berdasarkan tiga
unsur pokok, yaitu: suara, visual dan gerak. Berdasarkan tiga unsur tersebut,
Bretz mengklasifikasikan media ke dalam delapan kelompok, yaitu: (1) media audio, (2) media
cetak, (3) media visual diam, (4) media visual gerak, (5) media audio semi
gerak, (6) media semi gerak, (7) media audio visual diam, serta (8) media audio
visual gerak.
Anderson (1976) mengelompokkan media menjadi sepuluh golongan
sebagai berikut:
No.
|
Golongan Media
|
Contoh dalam Pembelajaran
|
1.
|
Audio
|
Kaset audio, siaran radio,
CID, telepon
|
2.
|
Cetak
|
Buku pelajaran, modul, brosur,
leaflet, gambar
|
3.
|
Audio cetak
|
Kaset audio
yang dilengkapi bahan tertulis
|
4.
|
Proyeksi
visual diam
|
Overhead transparansi
(OHT), film bingkai (slide)
|
5.
|
Proyeksi audio
visual diam
|
Film bingkai
(slide) bersuara.
|
6.
|
Visual gerak
|
Film bisu
|
7.
|
Audio visual gerak
|
Film gerak bersuara, video NCD, televisi
|
8.
|
Obyek fisik
|
Benda nyata, model, spesimen
|
9.
|
Manusia dan lingkungan
|
Guru, pustakawan, laboran
|
10.
|
Komputer
|
CAI (pembelajaran berbantuan
komputer) dan CBI (pembelajaran berbasis komputer)
|
Sementara itu, Schramm (1985) menggolongkan media atas dasar kompleksnya
suatu media. Atas dasar itu, Schramm membagi media menjadi dua golongan yaitu:
media besar (media yang mahal dan kompleks) dan media kecil (media sederhana
dan murah). Termasuk media besar misalnya: film, televise, dan video NCD,
sedangkan yang termasuk media kecil misalnya: slide, audio, transparansi, dan
teks. Selain itu Schramm juga membedakan media atas dasar jangkauannya, yaitu
media masal (liputannya luas dan serentak), media kelompok (liputannya seluas
ruangan tertentu), dan media individual (untuk perorangan). Termasuk media
masal adalah radio dan televisi. Termasuk media kelompok adalah: kaset audio,
video, OHP, dan slide. Sedangkan yang termasuk media individual adalah: buku teks,
telepon, dan program komputer pembelajaran (CAI).
Sebagian ahli lain mengelompokkan media berdasarkan pada tingkat teknologi
yang digunakan, mulai dari media dengan teknologi rendah hingga yang
menggunakan teknologi tinggi. Jika media digolongkan atas dasar tingkat teknologi yang
digunakan, maka penggolongan media sangat dipengaruhi oleh perkembangan
teknologi. Media tertentu akan dapat mengalami perubahan dalam penggolongannya.
Misalnya, pada tahun 1950‑an, media televisi dikategorikan media paling tinggi.
Tetapi kemudian pada tahun 1970‑an kategori tersebut bergeser dengan hadirnya
media komputer. Pada masa tersebut, komputer digolongkan pada media dengan
teknologi yang paling tinggi. Tetapi dewasa ini media komputer tergeser
kedudukannya dengan adanya program computer
conferencing melalui internet. Kondisi seperti ini akan terus berlangsung
sejalan dengan perkembangan ilmu dan teknologi.
Sementara itu, dari sekian banyak jenis media yang dapat dimanfaatkan dalam
pembelajaran, Henich dkk (1996) membuat klasifikasi media yang lebih sederhana
sebagai berikut: (1) media yang tidak diproyeksikan, (2) media yang
diproyeksikan, (3) media audio, (4) media video, (5) media berbasis komputer,
dan (6) multi media kit.
Dari beberapa pengelompokkan media tersebut, kita dapat melihat bahwa
hingga kini belum ada suatu pengelompokkan media yang mencakup segala aspek,
khususnya untuk keperluan pembelajaran. Pengelompokkan yang ada, dilakukan atas
bermacam-macam kepentingan. Masih ada pengelompokan yang dibuat oleh ahli
lain. Namun apapun dasar yang digunakan dalam pengelompokan itu, tujuannya sama
yaitu agar orang lebih mudah mempelajarinya.
Sebagai seorang guru, sebaiknya Anda mengikuti perkembangan teknologi
khususnya yang berkaitan dengan media pembelajaran. Sehingga paling tidak kita
dapat lebih mengenalnya. Beberapa jenis media tentu pernah Anda gunakan,
beberapa jenis yang lain mungkin juga sudah Anda kenal meskipun belum pernah
menggunakannya dalam pembelajaran. Jenis media mana yang akan kita gunakan,
sangat tergantung pada kebutuhan dan kondisi yang ada di lapangan
Sumber :
Sumber :
PUSDIKLAT TENAGA TEKNIS KEAGAMAAN TAHUN 2006
terima kasih..semoga ilmunya bermanfaat
BalasHapus