PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN
KURIKULUM
Dalam usaha
untuk mengembangkan kurikulum ada beberapa prinsip dasar yang harus kita
perhatikan, agar kurikulum yang kita jalankan benar-benar sesuai dengan apa
yang diharapkan. Prinsip dasar yang paling utama yang harus diperhatikan yaitu
:
1.
Prinsip Relevansi
Relevansi
pendidikan dapat diartikan sebagai kesesuaian atau keserasian pendidikan dengan
tuntutan kehidupan. Masalah relevansi pendidikan dengan kehidupan dapat kita
tinjau dari beberapa segi: pertama, relevansi pendidikan dengan lingkungan
hidup murid, kedua, relevansi pendidikan dengan perkembangan kehidupan sekarang
dan masa yang akan datang, ketiga, relevansi pendidikan dengan tuntutan dalam
dunia pekerjaan.
2.
Prinsip efektivitas
Prinsip
efektivitas yaitu mengusahakan agar kegiatan pengembangan kurikulum mencapai
tujuan tanpa kegiatan yang mubazir, baik secara kualitas maupun kuantitas.
Efektifitas dalam suatu kegiatan berkenaan dengan sejauh mana apa yang
idrencanakan atau dapat diinginkan dapat terlaksana atau tercapai.
Didalam
bidang pendidikan, efektifitas ini dapat ditinjau dari dua segi efektifitas
mengajar guru dan efektifitas belajar murid.
a.
Efektifitas mengajar guru
Efektifitas guru ini mencakup sejauh
mana seorang guru melakaukan kegiatan belajar mengajar yang direncanakan dapat
dilaksanakan dengan baik.
b.
Efektifitas belajar murid
Efektifitas belajar ini menyangkut
sejauh mana tujuan-tujuan pembelajaran yang diinginkan telah dapat dicapai
melalaui kegiatan belajar mengajar yang ditempuh.
3.
Prinsip efisiensi
Prinsip
efisiensi yaitu mengusahakan agar dalam pengembangan kurikulum dapat
mendayagunakan waktu, biaya, dan sumber-sumber lain yang ada secara optimal,
cermat dan tepat sehingga hasilnya memadai. Prinsip efisiensi ini perlu kita
perhatikan, baik efisiensi dalam segi waktu, tenaga, peralatan, yang tentunya
akan menghasilkan efisiensi.
4.
Prinsip
kontinuitas
Prinsip
kontinuitas yaitu adanya kesinambungan dalam kurikulum, baik secara vertikal,
maupun secara horizontal. Pengalaman-pengalaman belajar yang disediakan
kurikulum harus memperhatikan kesinambungan, baik yang di dalam tingkat kelas,
antar jenjang pendidikan, maupun antara jenjang pendidikan dengan jenis
pekerjaan. Dengan kontinuitas ini dimaksudkan agar hubungan atau jalin-menjalin
antara berbagai tingkat dan jenis program pendidikan .
a.
Kesinambungan antara berbagai tingkat sekolah. Dalam
menyusun kurikulum tingkat sekolah, hendaknya dipertimbangkan sebagai berikut:
-
Bahan-bahan
pelajaran yang diperlukan untuk belajar lebih lanjut pada tingkat sekolah yang
berikutnya hendaknya sudah diajarkan pada tingkat sekolah yang sebelumnya.
-
Bahan pelajaran yang sudah diajarkan pada tingkat
sekolah yang lebih rendah tidak perlu diajarkan lagi pada sekolah yang lebih
tinggi
b.
Kesinambungan
anatara berbagai bidang studi
Bahan yang diajarkan dalam berbagai
bidang studi sering menyampaikan hubungan satu sama lainnya. Sehubungan dengan
hal itu urutsan dalam penyajian berbagai bidang studi hendaknya diusahakan
sedemikian rupa agar hubungan tersebut dapat terjalin dengan baik.
5.
Prinsip
flexibilitas
Flexibilitas
ini maksudnya tidak kaku, artinya adanya semacam ruang gerak yang memberikan
sedikit kebebasan dalam bertindak. Apa yang diharapkan dalam kurikulum ideal
kadang-kadang tidak sesuai dengan kondisi kenyataan yang ada. Bisa saja
ketidaksesuaian itu ditunjukkan oleh kemampuan guru yang kurang, latar belakang
atau kemampuan dasar siswa yang rendah, atau mungkin sarana dan prasarana yang
ada di sekolah tidak memadai. Kurikulum harus bersifat lentur atau fleksibel.
Artinya, kurikulum itu harus bisa dilaksanakan sesuai dengan kondisi yang ada.
Kurikulum yang kaku atau tidak fleksibel akan sulit diterapkan.
Prinsip fleksibilitas
memiliki dua sisi :
-
Flexible dalam memilih program pendidikan
Maksudnya adalah pengadaaan
program-program pilihan yang dapat berbentuk jurusan, program, spesialisasi,
ataupun program-program pendidikan ketrampilan yang dapat dipilih murid atas
dasar kemampuan dan minatnya.
-
Flexibilitas dalam pengembangan program pengajaran
Maksudnya ialah memberikan kesempatan kepada para pendidik dalam mengembangkan sendiri program-program pengajaran dengan berpatok tujuan dan bahan pengajaran didalam kurikulum yang masih bersifat umum.
Maksudnya ialah memberikan kesempatan kepada para pendidik dalam mengembangkan sendiri program-program pengajaran dengan berpatok tujuan dan bahan pengajaran didalam kurikulum yang masih bersifat umum.
6.
Prinsip Berorientasi pada tujuan
Sebelum
bahan ditentukan langkah awal yang perlu dilakukan oleh seorang pendidik adalah
menentukan tujuan terdahulu.
7.
Prinsip dan model Pengembangan Kurikulum
Tidak ada komentar:
Posting Komentar