LINGKUNGAN PENDIDIKAN


LINGKUNGAN PENDIDIKAN
          Lingkungan mempunyai peranan penting terhadap keberhasilan atau tidaknya pendidikan agama, karena perkembangan jiwa anak itu sangat dipengaruhi oleh keadaan lingkungan. Lingkungan dapat memberi pengaruh positif atau negatif terhadap pertumbuhan jiwa, sikap, mental serta akhlaknya.[1]
Pendapat lain menyatakan bahwa lingkungan pendidikan itu terbagi menjadi tiga :
1.   Lingkungan keluarga
Lingkungan keluarga adalah merupakan lembaga pendidikan tertua, bersifat informal, yang pertama dan utama dialami oleh anak. Lingkungan keluarga juga disebut lembaga pendidikan yang bersifat kodrat.
Anak sebagai terdidik dalam keluarga memperoleh sikap, nilai dan keterampilan serta pengetahuan dari pengalaman sehari-hari.[2]
Keluarga juga merupakan tempat pendidikan utama dan pertama, karena di dalam keluarga anak pertama-tama menerima pendidikan yang diperoleh dalam keluarga adalah merupakan pendidikan yang penting terhadap perkembangan pribadi anak,  sebagaimana  pendapat yang menyatakan bahwa "orang tua adalah pusat dari kegiatan kehidupan rohani bagi si anak dan sebagai penyebab perkenalannya dengan alam luar, maka setiap reaksi emosi anak dan pemikirannya dikemudian hari, terpengaruh oleh sikapnya terhadap orang tua dipermulaan hidupnya dahulu".[3]
Dari pendapat di atas jelaslah bahwa pendidikan dalam keluarga bersifat kodrat artinya suasana dan struktur keluarga itu memberikan kemungkinan alami untuk terciptanya situasi pendidikan. Situasi tersebut dapat terwujud berkat adanya pergaulan dan hubungan pengaruh mempengaruhi secara timbal balik antara kedua orang tua, bapak, ibu dan anak.

2. Lingkungan sekolah
Tidak semua tugas dapat dilaksanakan oleh orang tua dalam keluarga, terutama ilmu pengetahuan dan berbagai macam keterampilan, oleh karena itu anak dimasukkan ke sekolah. Pendidikan formal di sekolah merupakan lanjutan atau pengembangan pendidikan yang telah diberikan oleh orang tua dan sekaligus merupakan jembatan bagi anak yang menghubungkan kehidupan dalam keluarga dengan kehidupan dalam masyarakat.
Sumbangan sekolah kepada pendidikan sebagaimana pendapat yang menyatakan bahwa "sekolah membantu orang tua mengerjakan kebiasaan-kebiasaan yang baik serta menanamkan budi pekerti yang baik.
a.    Sekolah memberikan pendidikan untuk kehidupan di dalam masyarakat yang sukar atau tidak dapat diberikan dalam keluarga.
b.    Sekolah melatih anak-anak memperoleh kecakapan, kecakapan seperti membaca, berhitung, menggambar, serta ilmu-ilmu yang lain. Juga diberi pelajaran menghargai keindahan,membedakan benar dan buruk, menghormati dan memilih agamanya masing-masing.[4]

Dengan demikian jelaslah bagi kita bahwa peranan dan fungsi sekolah pertama-tama ialah membantu keluarga dalam mendidik anak-anaknya untuk memperoleh kecakapan-kecakapan tertentu yang tidak didapat dalam lingkungan keluarga. Sekolah merupakan lembaga sosial yang tumbuh dan berkembang dari masyarakat untuk masyarakat. Lembaga formal ini bisa disebut sebagai suatu organisasi, yaitu terikat pada tata aturan formal, berpedoman dan bertarget atau pada sasaran yang jelas, serta memiliki struktur kepemimpinan yang pasti atau resmi, karena itu fungsi sekolah terikat pada target atau saran yang dibutuhkan masyarakat.
3.  Lingkungan masyarakat[5]
Lingkungan masyarakat adalah merupakan lingkungan ketiga dalam proses pembentukan kepribadian anak-anak sesuai dengan keberadaannya. Lingkungan masyarakat akan memberikan sumbangan yang sangat berarti dalam diri anak apabila diwujudkan dalam proses dan pola yang tepat.[6]
Tidak semua ilmu pengetahuan, sikap, keterampilan dapat dikembangkan oleh sekolah ataupun keluarga, karena keterbatasan dana dan kelengkapan tempat tersebut. Kekurangan tersebut akan dapat diisi dan dilengkapi oleh lingkungan masyarakat dalam membina pribadi anak didik atau individu secara utuh dan terpadu.
Pendidikan dalam masyarakat berfungsi sebagai "pelengkap, pengganti, dan tambahan".[7] Maksudnya sebagai pengganti adalah bahwa pendidikan masyarakat berfungsi sama dengan pendidikan formal di sekolah, dan berfungsi sebagai tambahan karena keterbatasan jam pelajaran, maka diadakan kursus di luar program pendidikan yang ada. Dengan demikian jelaslah bagi kita bahwa lingkungan masyarakat menentukan dan memberikan pengaruh terhadap pembentukan pribadi tiap-tiap individu atau anak dengan mengingat ketiga fungsi tersebut.


[1]Zuhairini, dkk. Metodik Khusus Pendidikan Agama, , hlm . 28
[2]A.Muri Yusuf, Pengantar Ilmu Pendidikan, (Jakarta  : Ghalia, 1982), hlm. 62.
[3]Zakiyah Daradjat,Ilmu Jiwa Agama , hlm. 51.
[4]Sutari Imam Bamadib, , hlm. 129.
[5]Sutari Imam Bamadib, Pengantar Ilmu Pendidikan Sistematis, (Yogjakarta  : Penerbit FKIP,  1995), hlm. 118.
[6]Muri Yusuf,Pengantar Ilmu Pendidikan, (Jakarta  : Ghalia, 1982), ., hlm. 34
[7]Muri Yusuf hlm. 34.









untuk melengkapi perpustakaan makalah silahkan klik download dibawah ini
semoga bermanfaat