REMAJA DAN PERMASALAHAN YANG DIHADAPI
Masa remaja adalah masa yang cukup rumit dan unik yang selalu dialami oleh setiap individu. “Masa remaja merupakan salah satu masa perkembangan yang di alami oleh manusia dalam hidupnya dan masa remaja merupakan peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa”.[1]
Sedangkan menurut Zakiyah Daradjat, masa remaja adalah "masa yang penuh kegoncangan jiwa, masa berada dalam peralihan atau berada di jembatan goyang yang menghubungkan masa kanak-kanak yang penuh ketergantungan dengan masa dewasa yang matang dan berdiri sendiri".[2]
Zakiyah Daradjat menambahkan bahwa masa remaja adalah "masa peralihan yang ditempuh oleh seorang dari kanak-kanak menuju dewasa".[3] Atau dapat dikatakan bahwa masa remaja adalah perpanjangan masa kanak-kanak sebelum mencapai masa dewasa. Anak-anak jelas kedudukannya yaitu yang belum dapat hidup sendiri, belum matang dari segala segi, tubuh masih kecil, organ–organ belum dapat menjalankan fungsinya secara sempurna, kecerdasan emosi dan hubungan sosial belum selesai pertumbuhannya, hidupnya masih tergantung pada orang dewasa, belum dapat diberi tanggung jawab atas segala hal.
Masih menurut Zakiah Daradjat “masa remaja dibagi menjadi dua yaitu, pertama dari umur 13 sampai dengan umur 16 tahun, dimana pertumbuhan jasmani dan kecerdasan berjalan sangat cepat dan kedua dari umur 17 sampai umur 21 tahun yang merupakan pertumbuhan atau perubahan terakhir dalam pembinaan pribadi dan sosial”.2
Pada masa remaja, tingkah laku mereka sangat dipengaruhi oleh pergaulan dan lingkungan. Remaja selalu menginginkan agar mendapat tempat dan diperdulikan temannya, dan remaja itu akan merasa kurang puas jika mereka tidak diperdulikan teman sebayanya, oleh sebab itu remaja akan berbuat apa saja sekehendak hatinya sesuai dengan perbuatan yang dilakukan teman-temannya, Zakiah Daradjat berpendapat :
"Ingin diperhatikan dan mendapat tempat dalam kelompok teman-teman itulah yang membuat mereka meniru apa yang di buat dan dilakukan oleh teman-temannya, mode pakaian, lagak lagu, cara bicara cara bergaul dan sebagainya, seing kali yang dipakai teman-temannya diikuti oleh remaja. …Karena berlainan dengan temannya itu hal yang menyedihkan remaja".[4]
Sedangkan pada masa remaja, mereka selalu perhatian terhadap suatu objek yang mereka senangi. Dalam hal ini Tayar yusuf dan Syaiful Anwar mengemukakan bahwa "perhatian adalah segala tenaga dan jiwa dengan konsentrasi yang tertuju pada suatu obyek, jika seseorang besar perhatiaannya terhadap suatu obyek, maka ia akan mengenal dan mengetahui obyek itu secara jelas dan sempurna".[5]
Dewasa ini banyak kemerosotan moral dikalangan remaja, dikarenakan remaja itu sendiri belum mampu mengarahkan dirinya sendiri kepada tingkah laku yang lebih baik bahkan banyak diantara mereka yang berbuat sekehendak hatinya dan kurang memperhatikan akibatnya.
Untuk mencegah prilaku remaja yang kurang diinginkan oleh masyarakat, maka hal itu dapat dicegah dan ditanggulangi dengan menanamkan nilai-nilai Islam dalam diri remaja. Sebagaimana dijelaskan oleh Zakiah Daradjat :
"Persoalan dan problema yang terjadi pada remaja itu sebenarnya bersangkut paut dan kait berkait dengan usia yang mereka lalui, dan tidak dapat dilepaskan dari pengaruh lingkungan dimana mereka hidup. Dalam hal ini yang memegang peranan penting yang menentukan dalam kehidupan remaja adalah pendidikan agama yang dalam hal ini agama Islam".[6]
Dari pendapat di atas jelas bahwa menanamkan nilai-nilai agama Islam kepada remaja merupakan faktor yang sangat penting dan sangat menentukan sekali dalam mempersiapkan kehidupan yang akan datang.
[1]Nilawati Tajudin, Teori Perkembangan Anak, Fakultas Tarbiyah, Bandar Lampung, 2000, hlm. 17.
[2]Zakiyah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, Bulan Bintang, Jakarta, 1970, hlm. 69-70.
[4]Ibid., hlm. 88
[5]Tayar Yusuf dan Syaiful Anwar, Metodologi Pengajaran Agama dan Bahasa Arab, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1997, hlm. 101.
[6]Zakiah Daradjat, Op. Cit., hlm. 69.
untuk melengkapi perpustakaan makalah silahkan klik download dibawah ini
semoga bermanfaat