faktor internal dan eksternal belajar


 Faktor faktor yang mempengaruhi belajar
faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar mengajar secara garis besarnya terbagi menjadi dua, yaitu :
1.      Faktor yang berasal dari luar meliputi :
                 a.Faktor-faktor non sosial
                 b Faktor-faktor sosial
2.    Faktor yang berasal dari dalam diri meliputi:
a. Faktor-faktor fisiologis
b.Faktor-faktor psikologis"[1]


       Berdasarkan pada pendapat di atas dapat dipahami bahwa berbagai faktor internal maupun eksternal dapat berpengaruh terhadap pencapaian hasil belajar peserta didik yang disebut dengan prestasi belajar.
Dalam mencapai hasil belajar, hampir dapat dipastikan bahwa peserta didik mengalami berbagai kesulitan-kesulitan yang dapat mempengaruhinya, sebab itulah tidak semua peserta didik memiliki tingkat prestasi yang sama. Oleh sebab itu mengusahakan anak agar prestasinya meningkat bukanlah merupakan suatu pekerjaan yang mudah, sebab belajar itu merupakan usaha-usaha individu atau seseorang dalam cara-cara bertingkah laku yang baru, berkat pengalaman-pengalaman dan latihan-latihannya yang sudah barang tentu di dalam mengusahakannya tidak akan terlepas dari faktor-faktor/gangguan-gangguan yang harus dihadapi.
Adapun faktor-faktor yang sering mempengaruhi prestasi belajar yang diperoleh peserta didik itu pada umumnya dikarenakan adanya  empat  faktor yaitu :
a. Faktor yang bersumber dari dalam dirinya sendiri
b. Faktor yang bersumber dari lingkungan sekolah
c. Faktor yang bersumber dari lingkungan keluarga
d. Faktor yang bersumber dari lingkungan masyarakat".[2]
Dari keempat faktor tersebut dapat diperkecil lagi menjadi dua macam, yaitu :
1.  Faktor indogen yang meliputi faktor fisiologis berupa keadaan jasmani dan fungsi fisiologis dan faktor psikologis berupa motivasi belajar, minat, perhatian.
2.  Faktor eksogen yang meliputi faktor sosial berupa guru, kawan bergaul dan lingkungan sekitar, serta faktor non sosial berupa waktu, tempat, sarana dan prasarana, dana dan program.[3]

Sedangkan dari kedua faktor di atas (endogen dan eksogen), unsur-unsur yang datang dari dalam diri anak itu misalnya :
a.       Karena memang tidak mampu kekuatan fisiknya.
b.      Karena kurang pengalaman
c.       Karena perkembangan yang belum mulai
d.      Karena gangguan kesehatan
e.       Karena faktor yang lain

Sedangkan unsur yang datang dari luar diri anak adalah sebagai berikut:
a.       Keadaan lingkungan sekitar
b.      Keadaan keluarga yang retak
c.       Gangguan alam
d.      Situasi yang tidak mengizinkan dan lain-lain".[4]
Dari kemungkinan-kemungkinan di atas, maka penyebab yang paling besar datangnya adalah dari lingkungan keluarga karena;
"Sejak kecil anak dibesarkan oleh keluarga dan untuk seterusnya, sebagian waktunya adalah di dalam keluarga, maka sepantasnyalah kalau kemungkinan timbulnya deliquensi itu juga sebagian besar berasal dari keluarga. Apakah itu dari kedua orang tuanya, ataukah karena saudara-saudaranya, ataukah karena masalah sosial ekonomi keluarganya, ataukah karena kurang adanya hubungan cinta kasih antara orang tua dengan anaknya disebabkan cinta kasih dari orang tua kepada anak-anaknya".[5]

            Dari semua kemungkinan-kemungkinan di atas, itu sangat berpengaruh terhadap proses kegiatan belajar si anak dan jika hal ini terjadi maka sudah barang tentu prestasi belajar peserta didikpun akan menurun. Oleh sebab itu orang tua jangan sampai dalam lingkungan keluarganya selalu membuat keributan, pertengkaran atau kericuhan antara si ayah, ibu dan anak. Dengan adanya kejadian ini akan berpengaruh negatif dan gangguan ketenteraman, kenyamanan dan keharmonisan dalam keluarga.
            Dengan demikian akan menyebabkan anak menjadi malas belajar bahkan akan mengakibatkan anak menjadi brutal dan tidak peduli lagi akan keluarga. Sebab itu untuk menanggulangi hal tersebut, orang tua di lingkungannya harus dapat memberikan perhatian penuh dan tidak pilih kasih terhadap anak-anaknya. Dengan demikian keselarasan dan keharmonisan dalam keluarga akan terwujud.


[1]Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta  : Rajawali Press, 1984), hlm. 249.
[2]Oemar Hamalik, Metode Belajar dan Kesulitan-kesulitan Belajar, (Bandung  : Tarsito, 1983), hlm.112
[3]Suwarno, Pengantar Ilmu Pendidikan, (Jakarta  : Aksara Baru, 1985), hlm,.30.
[4]Agoes Soejanto, Bimbingan Kearah Belajar yang Sukses, (Jakarta  : Aksara Baru, 1981), hlm. 41.
[5]Agoes Soejanto, Psikologi Perkembangan, (Jakarta  : Aksara Baru, 1982), hlm. 226.




untuk melengkapi perpustakaan makalah silahkan klik download dibawah ini
semoga bermanfaat