TUJUAN BIMBINGAN KONSELING
a.
Tujuan Umum
Setelah siswa memperoleh pelayanan bimbingan di sekolah, maka tujuan yang
ingin dicapai adalah agar peserta didik dapat:
·
Mengembangkan pemahaman diri dalam kemajuannya
di sekolah.
·
Mengembangkan pengetahuan tentang dunia kerja,
kesempatan kerja, serta rasa tanggung jawab dalam memilih suatu kesempatan
kerja tertentu, sesuai dengan tingkat pendidikan yang disyarakatkannya.
·
Mengembangkan kemampuan untuk memilih dan
mempertemukan pengetahuan tentang dirinya dengan informasi tentang kesempatan
yang ada secara tepat dan bertanggung jawab.
·
Mewujudkan penghargaan terhadap kepentingan dan
harga diri orang lain.
·
Mandiri dan mengembangkan potensi secara optimal
yang dijabarkan dalam berbagai bentuk kompetensi yang diindikasikan pada
keefektifan siswa dalam kehidupan sehari-hari.
b.
Tujuan Khusus
Tujuan khusus
yang ingin dicapai diantaranya adalah agar peserta didik dapat:
·
Memiliki kemampuan untuk mengatasi kesulitan
dalam memahami dirinya sendiri.
·
Memiliki kemampuan untuk mengatasi kesulitan di
dalam memahami lingkungannya, termasuk lingkungan sekolah, keluarga, dan
kehidupan masyarakat yang lebih luas.
·
Memiliki kemampuan dalam mengatasi kesulitan
dalam mengidentifikasikan dan memecahkan masalah yang dihadapinya.
·
Memiliki kemampuan untuk mengatasi dan
menyalurkan potensi-potensi yang dimilikinya dalam pendidikan dan dalam
lapangan kerja secara tepat.
c.
Tujuan Secara Lebih Khusus
Berkaitan dengan tujuan umum dan tujuan khusus yang ingin dicapai, maka
secara lebih khusus tujuan layanan bimbingan bagi para siswa di sekolah ialah
untuk meningkatkan kemampuan yang dimilikinya di dalam mengatasi kesulitannya
seoptimal mungkin. Kesulitan-kesulitan yang secara umum yang dihadapi siswa
meliputi:
(1)
Kesulitan
dalam belajar, terutama nampak dengan prestasi belajarnya yang rendah. Kesulitan
dalam belajar siswa ini beberapa diantaranya disebabkan karena:
-
Kemampuan belajar yang kurang memadai/rendah (slow learners)
-
Ketidakmampuan siswa untuk menggunakan kemampuan yang
tinggi secara optimal (under achievers)
-
Kurangnya motivasi untuk belajar yang berlatar belakang
masalah sosial-emosional.
(2)
Diterapkan kebiasaan-kebiasaan yang kurang
menguntungkan oleh para siswa dalam proses belajar mengajar dan dalam hubungan
sosialnya.
(3) Adanya berbagai kesulitan yang berhubungan
dengan kesehatan fisik
(4) Adanya kesulitan yang dihadapi oleh siswa
dalam merencanakan, menentukan putusan dalam melanjutkan studi
(5) Berbagai kesulitan yang dihadapi yang
berhubungan dengan perencanaan dan pemilihan jenis pekerjaan,jabatan atau karir
setelah selesai atau tidak melanjutkan studi lanjutan.
(6) Berbagai kesulitan yang dihadapi oleh
siswa dalam lingkungan sekolah, keluarga, dan lingkungan masyarakat yang
berkaitan dengan masalah sosial-emosional yang berakar pada sikap siswa itu
sendiri.
Sumber :
PUSDIKLAT TENAGA TEKNIS KEAGAMAAN TAHUN
2006
DEPARTEMEN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
BADAN LITBANG AGAMA DAN LITBANG
KEAGAMAAN PUSAT
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TENAGA TEKNIS
KEAGAMAAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar